• Image Alt

Mahasiswa dari 12 Negara Pelajari Budaya Indonesia di UPNVY

Sebanyak 12 peserta Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) telah menyelesaikan proses pembelajaran tentang seni dan budaya di Indonesia selama 3 bulan di Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta (UPNVY). Program beasiswa ini digelar oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang bertujuan untuk mempromosikan Indonesia ke kancah internasional.

Rupanya, seluruh peserta ini datang dari negara yang berbeda-beda. Ada 12 negara yang berpartisipasi di UPNVY yaitu Romania, Belanda, Gambia, Meksiko, Kazhakstan, Vietnam, Cina (Hongkong), Myanmar, Timor Leste, Kaledonia Baru, Indonesia(Makassar), dan Bangladesh.

“Tujuannya adalah mereka kelak akan menjadi sahabat Indonesia. Selama 3 bulan berproses dekat dengan mahasiswa, dosen di UPNVY dan berinteraksi dengan masyarakat, mereka jadi kenal bagaimana Indonesia secara langsung,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UPNVY, Machya Astuti Dewi, saat closing ceremony of Indonesia Arts and Culture Scholarship 2019 di Kampus 2 UPNVY, Selasa (6/8/2019).

Ia mengungkapkan ini kali ketujuh UPNVY menjadi mitra Kementerian Luar Negeri RI untuk mendampingi peserta BSBI. Diceritakan bahwa selama 3 bulan, para peserta tidak hanya duduk di kelas mendengarkan dosen menjelaskan saja, tetapi juga melakukan kunjungan ke berbagai destinasi wisata populer di Yogyakarta.

Bahkan, para peserta juga menerima pelajaran Bahasa Indonesia dan Tari khas Jawa. Kedua pelajaran ini diterima setiap hari. Selama 3 bulan berproses, para peserta rupanya mahir menarikan dua tarian daerah Jawa dan siap untuk menampilkannya di Banyuwangi.

“Pagi itu mereka (peserta) belajar Bahasa Indonesia, terus siang belajar Tari Jawa,” ungkapnya.

Para peserta juga berkunjung ke sentra industri Bakpia di Yogyakarta. Mereka diberi kesempatan untuk membuat bakpia. Ia bercerita, peserta juga diberi kesempatan untuk belajar membuat batik mulai dari batik tulis, eco printing, hingga batik jumputan.

“Harapannya, mereka nanti mampu mempromosikan budaya dan suasana di Indonesia khususnya di Yogyakarta. Dari awalnya mereka datang dengan budaya mereka, 3 bulan mereka jadi orang Jawa semua,” katanya.

Salah seorang peserta BSBI dari Meksiko, Raquel Corona Roldan, mengaku senang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti beasiswa ini. Pasalnya sejak usia 13 tahun, ia telah bermimpi untuk bisa pergi ke Indonesia. Ia bercerita bukan hal yang mudah untuk bisa lolos menjadi peserta BSBI 2019.

I fell very very very lucky. This is one of the most unique scholarship in the world. I have learned the meaning of what is the meaning of inter-culturality, (Saya merasa sangat sangat sangat beruntung. Ini adalah salah satu beasiswa unik di dunia. Saya sudah mempelajari tentang arti dari antar budaya),” katanya.

Ia pun menyebutkan berbagai makanan favoritnya selama di Yogyakarta 3 bulan ini yaitu, tempe, tahu, nasi uduk, dan nasi kuning. Wanita ini mengaku tertarik dengan pelajaran Pancasila dan Ilmu Politik di Indonesia.

Rupanya, ada kelompok gamelan jawa dan gamelan bali di Meksiko. Ketertarikannya pada budaya Indonesia disalurkan olehnya dengan mengikuti kelompok Gamelan Bali.

All my life I want to be here, (Sepanjang hidup saya ingin ada di sini),” katanya.