• Image Alt

Dosen Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta ikuti AIMS di Thailand

Yogyakarta – Berbagai isu ekonomi, sosial, politik dan ekonomi di negara-negara ASEAN  kini semakin menarik untuk diikuti mengingat perkembangan wilayah ini yang semakin tinggi. Hal tersebut menuntut masyarakat untuk semakin adaptif dan berwawasan luas serta komunikatif dalam menyampaikan pendapatnya di berbagai kesempatan. Hal inilah yang coba diwujudkan melalui kegiatan Asean Integrated Media Practice Scholarship (AIMS)  yang diikuti oleh berbagai negara di Asia Tenggara pada 1-10 Juli 2015 di Chulalongkorn University, Bangkok Thailand.

Dalam kegiatan ini, 4 dosen Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta yakni Kurnia Arofah, M.Si, Panji Dwi Ashrianto, M.I.Kom, Nurul Purnamasari, M.Si dan Senja Yustitia, M.Si menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia. Kegiatan yang fokus pada penguatan komunitas ASEAN dengan berbagai pendekatan komunikasi ini berpusat di Faculty of Communication Arts. Diikuti 10 delegasi dari Vietnam, Malaysia, Laos, Brunei Darussalam, Myanmar, Singapura, Filipina dan Thailand ini partisipan tidak sekedar berdialog dan bertukar ide namun juga melakukan berbagai project bersama. Disinilah esensi penguatan komunitas dan kesepahaman berlangsung. Dengan latar belakang budaya beragam dan perkembangan masing-masing negara yang berbeda, kegiatan ini menjadi sangat menarik karena mampu menyatukan individu – individu tersebut. Masing-masing negara juga harus mempresentasikan hal-hal yang menyangkut multikulturalisme. Delegasi Indonesia menyajikan mini dokumenter tentang gamelan dengan judul “Multicultural in The Harmony of Rhythm” dan mendapatkan sambutan hangat dari audien.

“Melalui program AIMS ini saya bisa mengenal budaya Indonesia sendiri dan budaya negara-negara ASEAN lainnya. Semoga program ini bisa menciptakan pemahaman yang bersifat mutualisme diantara negara yang beragam,” papar Kurnia tentang manfaat mengikuti AIMS.  Sementara itu, Nurul mengatakan bahwa AIMS membuat wawasannya tentang penggunaan media dalam penyampaian pesan yang menarik semakin bertambah. Wayang yang identik dengan kalangan tua disajikan dengan gaya baru yang lebih menarik untuk khalayak muda.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta Dr. Subhan Afifi mengatakan bahwa pihaknya selalu mendorong dosen untuk mengikuti berbagai kegiatan yang dapat memperkaya wawasan global. “Kita tak lagi bisa mengelak bahwa perkembangan kawasan ASEAN memang sangat pesat, itu sebabnya sebagai akademisi kita harus senantiasa mengikuti dinamika tersebut. Tujuan akhirnya tentu saja agar prodi mampu turut menjawab tantangan jaman dengan pendekatan akademis,” paparnya. Selain AIMS, prodi Ilmu Komunikasi juga terlibat dalam kerjasama-kerjasama luar negeri dan kegiatan internasional seperti P2A (Passage to Asean) dan d’CATCH (DeCentralized Asian Transnational Challenges).

Foto caption : Berfoto bersama Deputy Dean For Research and International Affair Faculty of Communication Arts, Chulalongkorn University , Dr. Jirayudh Sinthuphan