• Image Alt

Seminar Tren Evolusi Digital

Yogyakarta - Kondisi masyarakat Indonesia yang semakin modern menyebabkan berkembangnya pula teknologi digital. Bersamaan dengan itu teknologi kini bukan hanya menghasilkan sebuah kecanggihan informasi namun menjadi sarana edukasi bahkan sebagai media komunikasi yang efisien dan patut diperhitungkan. Jaringan atau networking pun bisa dibangun melalui teknologi.

Inilah kondisi yang dibahas secara serius dalam seminar bertajuk “Tren Evolusi Digital dan Tantangan Bagi Ilmu Komunikasi” di ruang seminar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Yogyakarta (8/4). Acara yang diinisiasi oleh Prodi Ilmu Komunikasi tersebut menghadirkan Senior Digital and Online Manager PT. Nexnation Network, Sihar Harianja, S.Sos dan Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Dr. Basuki Agus Suparno.

Dalam paparannya, Sihar mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang mudah terpengaruh tren digital.  Terbukti dari 255.461.124 populasi penduduk di Indonesia jumlah pelanggan ponsel aktifnya 281.963.665. “Data itu menggambarkan bahwa sebanyak 12% orang Indonesia menggunakan ponsel aktif lebih dari satu. Bisa dibayangkan betapa masyarakat sangat memanfaatkan teknologi komunikasi di era ini,” papar alumni Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 1999 tersebut.

Dalam seminar itu juga dijelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan digital branding. Seperti penguasaan terhadap konsep-konsep Search Engine Marketing (SEM), application development, web design, Search Engine Optimization (SEO), video production, email marketing, content marketing, social media dan branding. Selain penguasaan akan beberapa hal teknis yang mendukung upaya digital branding, Sihar juga mengajak peserta seminar untuk senantiasa menulis di media-media online baik blog maupun website. Dengan menggunakan kecanggihan teknologi untuk melakukan branding personal maka diharapkan jaringan dapat terbentuk sejak sebelum lulus kuliah.

Hal yang juga menjadi sorotan pada seminar dan diskusi ini adalah hancurnya birokrasi pada saat orde baru dan lahirnya masyarakat global yang memaksa kita semua agar mampu bertahan di era digitalizing. “Apapun bisa kita lakukan dalam sebuah aplikasi. Bahkan dengan sebuah gadgetyang mudah di bawa kemana-mana kita dapat mengakses email, sosial media, bahkan berkomunikasi secara langsung dengan orang lain di berbagai belahan dunia,” jelas Sihar.

Acara yang diikuti oleh mahasiswa ini juga membahas tentang konvergensi media. Menurut Basuki  konvergensi adalah penggabungan teknologi telekomunikasi dan komputer. Hasilnya adalah media baru yang kini kita hadapi seperti media sosial. Konvergensi semakin marak ketika setiap orang menginginkan adanya efektifitas dan efisiensi dalam berbagai hal. Misalnya kini kita bisa membaca buku tanpa harus ke perpustakaan namun dengan surfing di dunia maya.

Sementara itu, peserta seminar yang datang cukup banyak. Hal ini terlihat dengan penuhnya ruangan dan beberapa mahasiswa yang rela berdiri demi mengikuti diskusi tersebut. Antusiasme yang sama diperlihatkan salah satu mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta Faradina yang mengungkapkan bahwa ia sangat terinspirasi memanfaatkan teknologi digital karena selain dapat digunakan untuk ajang personal branding juga bisa menghasilkan uang. Hal tersebut senada dengan ungkapan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr. Lukmono Hadi, MS yang mengatakan bahwa kita  jangan menjadi masyarakat yang berkeringat di era digital namun harus mampu bersaing satu sama lain.

Pesan utama dari seminar ini adalah bahwa kita harus siap dan mampu beradaptasi dengan evolusi teknologi, jangan hanya menjadi penonton tetapi juga pelaku yang kreatif dan bertanggungjawab.